TEMPO.CO, Jakarta -Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memastikan peristiwa tanggul bocor yang terjadi di Muara Baru, Jakarta Utara, pada Desember 2018 lalu karena kebutuhan masyarakat setempat.
"Jadi kebanyakan bukan bocor karena air atau karena rusak. Tapi karena ada kebutuhan," ujar Anies Baswedan di Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu, 16 Januari 2019.
Baca : Kata Anies Soal Tuntutan Warga Petamburan Korban Penggusuran
Anies mengatakan wilayah Muara Baru memiliki permukaan tanah yang cukup rendah. Dengan tembok tanggul di bibir pantai, kata Anies, saat hujan terjadi maka wilayah tersebut akan tergenang dengan air.
Untuk membuang air tersebut warga melubangi tanggul tersebut. "Mau dialihkan ke mana air hujan itu? Kalau pemerintah tidak dari awal menyiapkan pompa dengan baik," kata Anies.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat meninjau pembangunan tanggul raksasa atau NCICD di Muara Kamal, Jakarta Utara, Rabu, 28 November 2018. TEMPO/M Julnis Firmansyah
Pada 11 Desember 2018 tanggul di Muara Baru bocor dan menyebabkan air laut merembes ke pemukiman warga. Padahal, pada November 2018 Anies melakukan sidak ke kawasan tersebut. Sidak itu Anies lakukan setelah warga menjadi korban banjir rob setinggi 30 centimeter.
Dalam kunjungannya, Anies menjajal kekuatan tanggul dengan menaiki dan menginjak tanggul tersebut.
Proyek pembangunan tanggul merupakan bagian dari tanggul raksasa yang dibangun untuk menjaga sebagian wilayah Utara Jakarta yang terancam tenggelam di 2030 lantaran permukaan tanah yang terus turun.
Simak juga :
Anies Kritik Tanggul Muara Baru Dibangun Tanpa Bicara ke Warga
Dari 20 km yang dibangun, pemerintah membagi pekerjaan jadi 3 bagian. Kementerian PUPR membangun 4,8 km di wilayah Kamal Muara, Kalibaru dan Pluit di Muara Baru.
Bagian lainnya, seperti pernah disebut Anies, akan dibangun oleh Pemda DKI sepanjang 6,7 km, yang berada di wilayah Kamal Muara, Muara Angke, Sunda Kelapa dan Kali Blencong. Saat ini sudah dilaksanakan pembangunan sekitar 30 persen di Kali Muara, sedangkan di Kali Blencong dan di bagian pasar ikan Muara Angke serta Sunda Kelapa sudah sekitar sekitar 50 persen.